Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Aptrindo Keluhkan Tidak Adanya Terminal Kontainer di Pelabuhan Tanjung Emas

Friday 17 November 2017
Ilustrasi truk kontainer | Istimewa
Semarang, eMaritim.com - Tidak ada terminal khusus untuk truk besar yang mengakibatkan banyaknya truk yang mengantre masuk ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, untuk bongkar muat barang menjadi satu keluhan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). Pasalnya, truk yang mengantre ini terpaksa memarkirkan truknya di pinggir jalan untuk melakukan aktivitas bongkar muat barang untuk masuk ke pelabuhan.

Ketua DPC Aptrindo Cabang Tanjung Emas Semarang, Supriyono mengatakan, sebenarnya di dalam pelabuhan tepatnya di Pos 4 sudah ada dua tempat parkir, hanya saja diberlakukan parkir progresif, sehari semalam dengan tarif Rp24 ribu.

"Oleh Pelindo, sebenarnya sudah menyiapkan parkir, tapi memang tarif progresif, sehingga banyak yang kosong," ujarnya, Semarang, Jumat (17/11/2017), seperti dikutip sindonews.com.

Ia menambahkan, dengan besaran tarif tersebut membuat para sopir merasa keberatan, sehingga memilih untuk parkir di pinggir jalan yang tarifnya lebih murah. Ia mengaku, dari sisi pengusaha sebenarnya menginginkan parkir yang resmi, karena keamanan lebih terjamin, dibanding parkir di pinggir jalan.

"Kita sangat mengarapkan adanya terminal khusus kontainer," imbuhnya.

Sementara itu, terkait rencana pemerintah yang akan menjadikan Terminal Terboyo menjadi terminal truk pada tahun 2018. Supriyono mengaku sangat setuju, hanya saja di Terminal Terboyo lebih cocok untuk terminal kargo, bukan petikemas.

"Kalau untuk petikemas kurang cocok, karena cukup jauh dari pelabuhan, tidak mungkin kontainer bolak-balik dari terminal ke pelabuhan," ucapnya.

Pihaknya mengharapkan, jika memang pemerintah bermaksud untuk menyediakan terminal khusus kontainer petikemas jangan terlalu jauh dari pelabuhan agar memudahkan distribusi.

Untuk mendukung oprasional truk kontainer dan untuk mempermudah identifikasi truk kontainer yang keluar masuk di Pelabuhan Tanjung Emas, DPC Aptrindo Tanjung Emas memasang stiker di armada para anggota. Sebanyak 200 armada truk yang beroperasional di Pelabuhan Tanjung Emas ditempeli stiker di area Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS).

"Kemudahan identifikasi ditunjukkan dengan pemasangan barcode pada stiker. Adapun, jika barcode dipindai akan memuat data, nama perusahaan, nama supir, hingga penanggung jawab armada yang bisa dihubungi," tambahnya.

Upaya itu juga dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi musibah kecelakaan di luar pelabuhan. Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Laut KSOP Pelabuhan Tanjung Emas, Pradigdo mengatakan, dengan adanya pendataan dan pemasangan stiker yang dilakukan Aptrindo ini akan memudahkan pihaknya.

"Identitas setiap supir truk kontainer yang keluar atau masuk pelabuhan dapat diketahui," pungkasnya.(*/sindonews)

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.