Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Pertanyakan Nasib, Nelayan Jakarta Sambangi Kemenko Kemaritiman

Friday 17 November 2017
Ilustrasi nelayan Jakarta tolak reklamasi | Istimewa
Jakarta, eMaritim.com - Sejumlah nelayan asal Jakarta didampingi Ketua Pengusaha Muda Indonesia, Sam Aliano menyambangi Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman terkait nasib para nelayan Jakarta yang terimbas proyek reklamasi Teluk Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Sam mengatakan, pihaknnya datang untuk meminta agar Kemenko Kemaritiman melindungi dan memperhatikan nasib nelayan. Mengingat pihak Kemenko Kemaritiman selama ini kami anggap mendukung proyek reklamasi. Menurutnya, pada saat ini para nelayan Jakarta tak pernah mendapat perhatian pemerintah. Bahkan terkesan diabaikan begitu saja dan juga tidak mendapatkan perhatian yang khusus.

"Padahal mereka adalah warga Jakarta asli yang telah kehilangan nafkah mereka akibat dari kepentingan reklamasi,' tutur Sam, Kamis (16/11/2017) di Jakarta, seperti dilansir indowarta.com.

Sementara itu Sam pun telah membandingkan kasus Nelayan Jakarta dengan penutupan tempat hiburan di Jakarta Utara yang telah terjadi pada beberapa waktu yang lalu. Ia menambahkan, para pekerja hiburan yang banyak memperkerjakan orang asing itu justru dibela dan juga mendapatkan sorotan. Tidak hanya itu saja, mereka telah meminta kepada Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan untuk bertanggung jawab karena mereka kehilangan lahan pekerjaan mereka.

�Ada beberapa pihak yang peduli bagaimana nasib pekerja asing dari Thailand dan China di Alexis. Bahkan ada pihak yang mempertanyakan kepada Gubernur DKI, Anies perihal pertanggungjawaban untuk mencari pekerjaan kepada para pekerja asing. Seolah-olah pekerja asing itu dianggap berlian. Sedangkan para pekerja nelayan atau pekerja pabrik dianggap semut, tidak ada nilai," tegasnya.

Sam menuturkan, hal ini telah menjadi citra negatif dan juga berpotensi merusak masa depan anak bangsa. Selain itu juga, akan mengganggu kenyamanan dan juga ketenangan bahkan akan membahayakan masyarakat.

�Saya bertanya harga diri kita sebagai bangsa dan negara. Sedangkan hal yang baik kepada masyarakat dibiarkan justru diabaikan. Itu juga yang saya pertanyakan kepada pihak Kemenko Kemaritiman. Mereka harus perhatikan nasib nelayan yang kena imbas proyek reklamasi," pungkasnya.(*/indowarta.com)

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.