Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Swastanisasi Pelabuhan Dinilai Berdampak Positif Terhadap APBN

Monday 16 October 2017
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi | Foto: eMaritim.com
Jakarta, eMaritim.com � Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta atau swastanisasi khususnya di ruang lingkup pelabuhan dinilai berdampak positif terhadap pemanfaatan Anggaran Pendapata dan Belanja Negara (APBN).

Tercatat, dua pelabuhan yang diswastanisasi yaitu Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan  Probolinggo. Untuk selanjutnya, dua pelabuhan juga akan dikerjasamakan dengan pihak swasta, yaitu Pelabuhan Waingapuu dan Pelabuhan Bima.

"Kita harapkan paling tidak APBN yang bisa diefisienkan kurang lebih Rp 500 miliar rupiah sampai dengan satu triliun rupiah dari 30-an pelabuhan dan bandara," kata Budi, Jumat (13/10).

Ia menargetkan hingga akhir 2017 sedikitnya 15 pelabuhan dan bandara yang pengelolaannya sudah dikerjasamakan dengan pihak swasta. Ia yakin pelabuhan dan bandara yang pengelolaannya diberikan kepada swasta dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak pengelola.

"Pelabuhan dan bandara yang sudah ada tersebut akan dikelola secara profesional dan jelas selain meningkatkan pelayanan juga mendatangkan keuntungan berupa peningkatan pendapatan negara," jelas Budi seperti dikutip republika online.

Selain itu, penggunaan anggaran negara untuk biaya operasional maupun biaya pegawai akan berkurang. Budi menuturkan biaya modal untuk investasi menjadi porsi BUMN, BUMD atau BUMS yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan bandara dan pelabuhan di daerah terpencil.

Adapun 20 pelabuhan yang sudah dan akan dikerjasamakan dengan swasta di antaranya Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Waingapu, Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Kalabahi, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Bitung. Juga Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Parepare, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Fakfak, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Merauke.(*)

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.