Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Infrastruktur Buruk Akibatkan Ribuan Nelayan Belum Miliki Kartu Nelayan

Thursday 12 October 2017
Ilustrasi kartu nelayan | Istimewa
Papua, eMaritim.com Buruknya infrastruktur di daerah yang masih belum memiliki akses jaringan telekomunikasi mengakibatkan ribuan nelayan di Provinsi Papua belum miliki kartu nelayan. Dari 94 ribu nelayan, hanya 11 ribu yang telah memiliki kartu nelayan.

�Kami berharap 13 Kabupaten/Kota pesisir dapat mengakses nelayan-nelayan yang belum memiliki kartu, pasalnya banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kepemilikan kartu tersebut,� ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, FX Mote, seperti dikutip pasifikpos.com.

Mote mengaku petugas DKP sudah turun langsung ke lapangan untuk menyosialisasikan pentingnya kartu tersebut bagi para nelayan.  "Kita minta bantuan kepala DKP kabupaten/kota untuk memberitahukan di tempat-tempat pendaratan ikan," ujarnya.

Mote menambahkan, selain dapat lebih mudah memperoleh BBM dari SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), dengan kartu nelayan ini, masyarakat juga dapat dipermudah dalam pengurusan sertifikat lahan hingga biaya pendidikan bagi anak nelayan.

Oleh karena itu, diharapkan tahun 2018, secara bertahap seluruhnya nelayan di Papua akan memiliki kartu nelayan tersebut.

Mote menambahkan, kesulitan petugas di lapangan dalam menginput data nelayan karena di Papua ini juga banyak nelayan musiman. �Jadi, kita membagi nelayan ini dalam tiga kategori, yakni Nelayan Penuh, Nelayan Sembilan Utama dan Nelayan Sembilan Tambahan,� paparnya.

Dijelaskannya, Nelayan Penuh ini hanya memiliki satu mata pencaharian, yaitu sebagai nelayan. Hanya menggantungkan hidupnya dengan profesi kerjanya sebagai nelayan dan tidak memiliki pekerjaan dan keaahllian selain menjadi seorang nelayan.

Sementara untuk Nelayan Sambilan Utama, kata Mote, nelayan tipe ini mereka menjadikan nelayan sebagai profesi utama tetapi memiliki pekerjaan lainnya untuk tambahan penghasilan.

�Nelayan Sambilan Tambahan biasanya memiliki pekerjaan lain sebagai sumber penghasilan, sedangkan pekerjaan sebagai nelayan hanya untuk tambahan penghasilan,� tandasnya. (*)

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.