Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Tiga Negara Bahas Peningkatan Keselamatan Pelayaran Selat Malaka dan Singapura

Friday 18 October 2013

Jakarta, BeritaRayaOnline.Com,-Bersamaan waktu dengan penyelenggaraan APEC CEO Summit 2013, para delegasi dari tiga negara pantai yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura bertemu untuk membahas mengenai peningkatan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di selat Malaka dan selat Singapura dalam sidang Co-operatoon Forum(CF) ke-6 yang berlangsung di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, baru-baru ini. Menteri Perhubungan, EE Mangindaan secara resmi membuka pertemuan tersebut.


Selain sidang CF, juga diselenggarakan rangkaian pertemuan antar tiga negara tersebut yaitu 38th Tripartite Expert Group (TTEG), dan 6th Project Coordination Committee (PCC) yang berlangsung  7-11 Oktober 2013 di tempat yang sama.


Dalam sambutannya, Menhub mengemukakan, melalui pertemuan ini diharapkan ketiga negara dapat saling bertukar pikiran, berbagi ide serta membicarakan atau menemukan mekanisme kerjasama yang terbaik bagi kawasan Selat Malaka dan Selat Singapura yang telah dibentuk sejak tahun 2007.
Mekanisme tersebut dibentuk dengan tujuan utama untuk memberi kesempatan kepada negara pengguna, industri pelayaran dan para pemangku kepentingan lainnya agar turut berkontribusi dan berbagi tanggung jawab dalam pemeliharaan lingkungan dan peningkatan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura.
 
Kontribusi dari para pemangku kepentingan tersebut, dihimpun dalam bentuk "trust fund" yang pengelolaannya diserahkan kepada tiga negara pantai yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam suat Wadah yang bernama Aids to Navigation (ANF).


"Mekanisme tersebut menjadi kerangka acuan praktis dan efektif bagi kerjasama internasional di selat tersebut. Negara-negara pantai di wilayah tersebut telah bergerak cepat dan menunjukkan tekad kuat untuk bekerjasama dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan berdasarkan mekanisme tersebut," jelas Menhub.


Selain negara-negara pantai di kawasan tersebut, lanjut Menhub, dirinya juga melihat peran besar dari International Maritime Organization (IMO) dan negara-negara pengguna lainnya dalam upaya mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan di kedua selat tersebut.


Menhub berharap, pertemuan ini dapat menghasilkan output terbaik dan optimal sesuai tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh ketiga negara.


Ketiga forum pertemuan ini (CF, TTEG dan PCC), merupakan forum tahunan yang dilaksanakan oleh tiga negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pada pertemuan sebelumnya di Forum CF yang ke-5 yang berlangsung di Singapura, telah dihasilkan kesepakatan yang ditandai dengan ditandatanganinya Letter of Acknowlegement oleh ketiga negara yang isinya memberikan jaminan institusional yang berkelanjutan bagi Marine Electronic Highway (MEH) yang keberadaannya dinilai sangat penting untuk meningkatkan keselamatan dan perlindungan lingkungan di kedua selat tersebut.


Bertindak sebagai chairman dalam sidang CF, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Bobby R. Mamahit. Sedangkan untuk pertemuan TTG dan PCC bertindak sebagai chairman, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Adolf Tambunan.


Selain dihadiri oleh delegasi dari ketiga negara pantai, acara ini juga dihadiri oleh para perwakilan dari IMO, para delegasi negara pengguna, delegasi negara kontributor, organisasi internasional dan para pemangku kepentingan lainnya. (flora kolondam/ juntak) www.BeritaRayaOnline.com
Sumber Berita  : Puskom Kementerian Perhubungan RI

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.