Headline

Recent Posts

Embed: STIP Jakarta


Click dan Drag foto 360 derajat !

KOLONE SENJATA TARUNA STIP

Alumni's Pride



Malam Keakraban Taruna STIP 2014

Prasasti Peresmian AIP

Prasasti Peresmian AIP
27 Februari 1957

CAAIP Apps for Android

CAAIP Apps for Android
Download Aplikasi CAAIP utk Android

an interesting

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

Prasasti Peresmian Gedung CAAIP

We are Magcro

Motion

Contact

Name

Email *

Message *

Loker Pelaut

Sekretariat CAAIP

TRANSLATE

Portfolio

recent posts

Pages

Popular Posts

Males Ngantor

Tuesday 5 February 2013

Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Hari ini bangun pagi Anda gampang
apa susah? Maksudnya gampang adalah; ketika alarm berbunyi Anda langsung
bangun, ataukah hanya menggeliat lalu mematikan alarm itu. Dan kemudian menarik
selimut lagi. Atau barangkali Anda sudah menggunakan alarm biologis yang
tertanam dialam bawah sadar Anda, sehingga apapun situasinya; Anda bangun pada
jam yang sama setiap harinya. Setelah bangun, bagaimana dengan mandi Anda? Lalu
mengenakan pakaian kerja kan tentu saja. Nah, setelah berpakaian lengkap itu.
Apakah Anda langsung berangkat ke kantor dengan penuh gairah? Ataukah, menghela
nafas panjang dengan berat. Karena terbayang dalam benak Anda; jalanan yang
macet, dan betapa beratnya memulai kerja kembali di hari senin ini? Heh, kenapa
sih kok nanya sampai sedetil-detil itu? Usil banget ya saya ini. Kalau begitu,
saya tarik kembali pertanyaan-pertanyaan itu. Tolong direnungkan saja ya. Tapi
tak usah deh. Lupakan saja….  
 
Hari ini. Di sebuah rumah petak
yang disewa bulanan. Seorang lelaki tengah termangu. Duduk saja didepan teras
rumahnya yang meski sederhana sekali, namun ditata asri. Tidak seperti
kebanyakan rumah petak pada umumnya yang belibet dengan jemuran dan tumpukan kardus
disana sini. Dirumah petak ini, semua serba rapi. Termasuk kepala keluarga
penghuninya yang sudah rapi. Dengan seragam kantornya. Yang biasa dia kenakan
setiap hari.
 
Tapi ada yang tidak biasa disini. Jika
biasanya lelaki paruh baya itu langsung berangkat kerja setelah berdandan rapi
itu. Tapi hari ini. Proses keberangkatan itu tidak terjadi. Dia hanya duduk
saja didinding setinggi setengah meter yang memisahkan rumah petak yang
disewanya dengan rumah petak lain disebelahnya. Senyum dan keramahannya memang
masih terlihat diwajahnya. Tapi. Wajah yang sudah dihiasi kerutan disana sini
itu tidak bisa menyembunyikan kegundahan dihatinya.
 
Lagi pula, mengapa mesti
disembunyikan. Para tetangga juga sudah mengetahuinya. Jangankan
tetangganya.  Seluruh pemirsa televisi di
seantero negeri juga sudah tahu apa yang terjadi. Perusahaan tempatnya bekerja baru
saja dinyatakan pailit oleh pengadilan. Sehingga secinta apapun dia kepada
profesinya sebagai sopir perusahaan, tetap saja tidak bisa menjadikan dirinya
tetap bisa bekerja hari ini. Keputusan itu datang sedemikian mendadaknya.
Laksana insan yang wafat karena serangan jantung saja, perusahaan itu tiba-tiba
tidak lagi bisa beroperasi. Padahal, kemarin sore; mereka masih bekerja seperti
biasanya.
 
Saya tidak akan menceritakan
perusahaannya apa. Karena selain tidak perlu, kemungkinan besar juga Anda sudah
tahu. Kalau pun Anda belum tahu, maka ketahuilah mulai saat ini juga bahwa
perusahaan bisa dinyatakan pailit kapan saja tanpa diketahui sebelumnya oleh
sebagian besar karyawannya. Kebanyakan karyawan adalah mereka yang tidak
mengetahui masalah apa yang sebenarnya sedang dihadapi oleh perusahaan
tempatnya bekerja. Anda misalnya. Apakah tahu persis masalah yang sedang
dihadapi oleh perusahaan tempat Anda bekerja? Jika Anda bukan pejabat elit
perusahaan, maka kemungkinan besar; Anda tidak mengetahuinya.
 
Seperti lelaki paruh baya sederhana
yang saya ilustrasikan itu. Seorang karyawan biasa, yang sehari-harinya
mengabdikan diri kepada profesinya. Dan hari ini, dia tidak bisa lagi
mencurahkan dedikasinya. Karena, kantornya tutup. Semua hal yang masih
dimilikinya saat ini hanyalah sebuah pertanyaan; “Bagaimana nasib kami
selanjutnya?”
 
Sekalipun begitu, Anda tidak perlu
merasa iba membaca kisah ini. Karena rasa iba kita sama sekali tidak bisa
mengubah keadaan. Lantas, apa tujuan saya menceritakan ini? Memang sih,
inginnya melakukan sesuatu untuk menolong mereka. Tetapi apa daya kita? Semua
kejadian itu berada di luar jangkauan kita. Kalau pun kita bisa melakukan
sesuatu adalah; berupaya sekuat tenaga, agar perusahaan tempat kita bekerja
mempunyai kinerja keuangan yang sehat. Supaya tetap bisa beroperasi, dan kita
tetap bisa bekerja disana.
 
Jelas sekarang ya. Kenapa saya
menceritakan hal ini? Bukan untuk mengundang iba Anda kepada sahabat dan teman
kita yang terkena dampak tidak enak atas vonis pailit perusahaan itu. Melainkan
untuk mengajak Anda kembali memperbaharui gairah Anda dalam bekerja, sampai
seperti dulu ketika Anda pertama kali diterima bekerja dikantor itu. Dulu, Anda
antusias sekali bukan? Dan Anda, sangat menghargai pekerjaan Anda. Itu dulu. Ketika
Anda baru diterima bekerja disitu. Bagaimana dengan beberapa tahun kemudian,
alias sekarang? Masihkah Anda memiliki gairah dan antusiasme itu?
 
Sahabatku, mungkin memang bukan
tanggungjawab kita untuk memastikan keberlangsungan operasional perusahaan. Itu
tanggungjawab Board of Directors. Tapi, ketahuilah bahwa sekecil apapun peran
kita di perusahaan itu, kita punya peranan yang sangat penting untuk membuat
perusahaan itu bertahan. Sederhananya begini. Jika setiap orang di perusahaan
bekerja bersungguh-sungguh. Terus berdedikasi tinggi kepada pekerjaannya. Maka
perusahaan itu punya peluang yang lebih besar untuk meraih laba. Dan dengan raihan
laba itu, maka perusahaan lebih mungkin untuk bisa terus bertahan. Bahkan
berkembang lebih besar lagi.
 
Mungkin memang salah Board of
Director yang keliru menerapkan strategi bisnis. Tapi sudahlah. Itu bukan
bagian dari kewenangan kita. Nanti, jika Anda sudah masuk kedalam jajaran BOD
itu, barulah Anda mengurusi soal itu. Kalau sekarang Anda belum mencapai level
itu; maka sebaiknya fokuskan saja seluruh usaha dan kegigihan kerja Anda pada
peran Anda. Mumpung saat ini perusahaan tempat Anda bekerja masih baik-baik
saja. Maka mari kita jaga. Dan rawat keberlangsungan bisnisnya dengan bekerja
sebaik-baiknya. Berdedikasi sebagus-bagusnya. Dan berkontribusi
setinggi-tingginya.
 
Mumpung kita masih bisa bekerja
disini sahabatku. Karena jika perusahaan ini tidak kunjung untung karena kurangnya
gairah kerja kita, maka kemungkinan tidak akan bisa bertahan lama. Atau, tetap
beroperasi sih. Tapi kondisinya ya begitu-begitu saja. Mari sekali lagi saya
mengajak Anda; bekerjalah sebaik-baiknya didalam porsi, posisi dan fungsi
masing-masing. Agar sumber mata pencaharian kita ini lestari.
 
“Ah, gue kan kerja di perusahaan
besar yang bonafid!” mungkin begitu Anda berkilah. “Aman. Nggak mungkin pailit.”
 
Masih ingatkah Anda dengan Lehmann
Brothers?
Perusahaan itu dikenal sebagai organisasi
bisnis keuangan yang kaya raya lho. Besar. Dan terkenal di seluruh penjuru
dunia. Umurnya 180 tahun, ketika dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga
Amerika pada tahun 2008 lalu. Mengejutkan? Tidak. Jika sebagai karyawan, kita
semua selalu sadar akan kemungkinan itu. Dan selalu berusaha agar bisa
terhindar dari kejadian seperti itu. Jadi, mari sama-sama berkontribusi untuk
membuat perusahaan kita tetap kuat dan sehat. Agar perusahaan kita tidak
bernasib sama seperti perusahaan-perusahaan yang dinyatakan pailit itu. Caranya
bagaimana?
 
Sederhana saja.
Mulai dengan mengusir rasa malas
ngantor yang sering menghinggapi benak kita. Berangkatlah ke tempat kerja
dengan tekad yang bulat untuk berkarya sebaik-baiknya. Dan memberikan sumbangsih
sebesar-besarnya demi kebaikan perusahaan. Dan jika perusahaan itu semakin
membaik, bukankah kita akan kebagian nikmatnya juga? Minimal, kita bisa terus
mengenakan pakaian kerja itu. Lalu berangkat ke kantor, tanpa kekhawatiran;
apakah hari ini kantor kita masih buka atau tidak? So my friend, tidak ada lagi
perasaan ‘males ngantor’ didalam hati kita ya?  Insya Allah.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi
Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 
4 February
2013
Leadership and Personnel Development
Trainer
0812 19899 737 or Ms. Vivi
at 0812 1040 3327
PIN BB DeKa : 2A495F1D
 
Catatan
Kaki:
Keberlangsungan operasional perusahaan itu berkaitan
langsung dengan keberlangsungan proses mengepulnya dapur keluarga kita.
Sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menolong perusahaan agar bisa terus
berkembang.  
 
Ingin
mendapatkan kiriman artikel “P
(=Personalism)” secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman?  Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu.
Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda
tidak berkurang karenanya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
www.dadangkadarusman.com
Dare to invite Dadang to speak for your company? 
Call him @ 0812 19899 737 or Ms. Vivi @ 0812 1040 3327

No comments:

Post a Comment

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan CAAIP.net dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. CAAIP.net akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
CAAIP.net berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.